Langsung ke konten utama

Review Sleeping Bag Naturehike ML150

Kita semua tahu, sleeping bag adalah salah satu item penting dalam perencanaan pendakian. Akibatnya bisa fatal bila sembarang membeli sleeping bag tanpa spesifikasi yang jelas. Jangankan menahan suhu di camp, menahan suhu di ruang ber-ac pun tidak mumpuni.

Itulah yang saya rasakan saat sembarang memakai sleeping bag dengan spesifikasi palsu yang tidak teruji. Karena tergiur bobot yang ringan dan harga murah, saya pun tanpa pikir panjang membeli, apalagi tertulis tingkat kehangatannya 5 derajat.

Saat digunakan camp di Gunung Prau, ekspektasi hangat malah terasa seperti tidur di kulkas. Udara dingin masuk lewat resleting dan lapisan dalam sleeping bag seperti es saat tersentuh kaki.

Sepulangnya dari Gunung Prau, saya langsung mengganti sleeping bag. Setelah mencari-cari sleeping bag mana yang paling pas untuk gunung 3000 Mdpl. Memang jika budget tidak menentukan, ingin rasanya membeli sleeping bag dengan down fill atau duck down karena memiliki rasio tingkat kehangatan yang lebih tinggi berbanding dengan berat dan ukurannya.

Pendek kata akhirnya saya memilih Naturehike ML150 karena memiliki rasio berat < hangat < harga



Type : Mummy
Berat : Kurang lebih 1Kg
Warna : Orange, Biru
Comfort Temp : 5 - 0 Celcius

Extreme Temp : >0 Celcius
Bahan Luar : Nylon
Isian : Imitation Silk Cotton
Ukuran Packing : 31 x 18 cm dengan compression strap

Ukuran SB : ( 190 Cm x 30cm ) x 83cm




Sleeping Bag 
Naturehike ML150 ini ukurannya sedang, masih masuk secara horizontal / mendatar ke dalam kompartemen bawah tas carrier Deuter Futura Pro 42 Liter setelah sedikit penesuaian pada compression strapnya. Reviewnya tas carriernya disini.




Tinggi saya 178 Cm, setelah masuk ke dalam sleeping bag, masih terasa lega. Ruang untuk telapak kaki ( foot box ) masih ada untuk bergerak-gerak. Melipat paha pun tidak masalah untuk posisi tidur menyamping. Material lining terasa licin dan lembut menyentuh kulit. Resleting tidak dipasang memanjang sampai ujung bawah namun terhenti sampai sekitar betis atau sampai batas foot box.

Pada bagian dada, terdapat kantung untuk menyelipkan handphone / mp3 player. dan hood sekitar wajah dapat diketatkan ( draft collar ) dengan menarik tali cord untuk mengencangkan.

Sayangnya sleeping bag ini tidak dijahit menjadi beberapa segmen ( baffle ) untuk menjaga isian / innernya tidak menumpuk dan merata di setiap permukaan sleeping bag. Baffle ini tersedia di varian sleeeping bag Naturehike yang lebih tinggi spec nya.

Contoh Baffle Horizontal pada Sleeping Bag

Saat digunakan ke Gunung Gede, udara saat itu terasa menusuk karena angin terus bertiup, diperkirakan suhu saat itu sekitar 5-7 Celcius karena sedang musim kemarau di Bulan Agustus. Namun tidak didalam tenda dome saya, khususnya didalam sleeping bag, karena terasa hangat bahkan gerah. Udara yang masuk melalui resleting sangat minimal karena memiliki cover ( draft ).

Akhirnya saya membuka sedikit resleting pada bagian kaki karena panas. Segera setelah mengeluarkan telapak dari sleeping bag, udara dingin menerpa menandakan bila sleeping bag ini menjaga suhu dengan baik.

Pagi harinya, sekitar pukul 06:00 udara masih dingin menusuk namun tidak berangin. Saya keluar tenda dengan masih berselimutkan sleeping bag, lalu mencoba tidur beralaskan matras. Suhu didalam sleeping bag pun masih terasa hangat dan nyaman.

Saat hari mulai siang, saya memberanikan diri keluar dari sleeping bag dan melipat ke dalam sarungnya. Melihat ukurannya, teman saya pun terkejut, karena ternyata ukuran packing sleeping bag kepunyaan dia lebih besar dan masih terasa dingin.

Setelah pemakaian saya pun dapat menyimpulkan beberapa hal

Pro ( + )
  • Rasio comfort temperature masih lebih tinggi bila dibandingkan dengan berat dan ukuran packingnya
  • Memiliki ruang lega untuk kaki
  • Sarung memiliki compression strap untuk mengecilkan ukuran packing sleeping bag
  • Memiliki fitur untuk meminimalisir udara yang masuk saat digunakan
  • Anti air ( bila tersiram outer shell nya, bukan terendam )


Con ( - )
  • Ukuran dan beratnya yang medium, mungkin menjadi masalah bagi pecinta UL ( cari isian down fill / duck fill jika ingin tetap hangat, ringan dan ukuran kecil, kebanyakan pecinta UL lebih memilih untuk menghilangkan faktor hangat karena masalah budget sehingga lebih suka menggigil daripada membawa sleeping bag besar )
  • Tidak memiliki jahitan baffle yang artinya ada kemungkinan filling tidak merata di beberapa titik

Demikian review saya, semoga berguna ya. Jika ada pertanyaan dan tanggapan silahkan tuliskan di kolom komentar.


Salam Pendaki









Komentar

Postingan populer dari blog ini

Review Water Bladder / Hydration Pack Naturehike 3 Liter

Naturehike, salah satu merk outdoor terkenal dari China karena kualitas produknya yang baik dan sudah banyak dijual di Indonesia. Kali ini saya akan mereview salah satu produknya yaitu Water Bladder 3 Liter. Spesifikasi : Ukuran : 400mmX 200mm X 30mm Panjang Selang : 107cm Berat  : 256g Warna : Hijau ( Only ) Material : PEVA  odorless, tasteless, BPA free material dengan Microban Water Bladder Naturehike 3 Liter Saya memesan produk ini melalui situs online yang ternyata pengiriman dari luar negri karena tidak membaca deskripsi pengiriman, padahal di ranah lokal juga sudah banyak yang menjual. Setelah deg-degan menunggu 2 minggu karena akan segera digunakan mendaki, akhirnya datang juga produk ini. Untuk produk China, packagingnya rapih dan ringan, kira-kira sekitar 200-300 gram. Sayangnya saya lupa mendokumentasikan proses unboxingnya, sehingga saya mengambil gambar dari sitenya untuk bentuk packagingnya. Packaging yang rapih dan representatif Tampilan pack...

Review Tas Carrier Deuter Futura Pro 42 Liter Fire Granite

Deuter, sebuah brand buatan Negeri German yang terkenal dengan ilmu Engineeringnya yang presisi dan Bir nya yang terkenal lezat. Harganya lebih mahal 30-50% dari Merk Lokal. Tentu para pendaki yang pernah mempertimbangkan membeli Merk Deuter setuju dengan informasi ini. Seperti kebanyakan pendaki  yang memiliki budget terbatas, demikian pula saya :D .beberapa kali saya mengecek Merk ini pikir-pikir berulang kali, mengecek specnya di Web dan ujung-ujungnya saya urungkan karena harganya lumayan dan tas Carrier jarang digunakan juga. Namun saat pendakian ke Gunung Prau, ada teman saya yang sudah duluan memakai tas ini. Pemikiran saya saat itu adalah, semua tas sama saja yang penting back systemnya ga bikin gerah. Karena tas Con***a saya sudah menggunakan mesh untuk airflownya maka saya sudah merasa cukup. Namun setelah saya mencoba menggendong tas ini dan berjalan selama setengah jam pada suatu kesempatan, ternyata tas ini more than meet the eye alias lebih dari seke...